Wah…..Prestasi Indonesia dijajah lewat pengaturan skor
Banyak
yang kecewa dan menyayangkan adanya pembekuan PSSI oleh menpora yang akhirnya
berujung pada sebuah hukuman dari VIVA yang juga membekukan aktifitas penting persepakbolaan Indonesia didunia. Indonesia mendapat larangan bermain
dalam kompetisi pertandingan dengan negara lain dalam bentuk apapun selama hukuman belum
dicabut.
Prestasi
sepakbola Indonesia di jaman orde baru bisa dikatakan yang paling Berjaya, Saat
itu Indonesia pernah menjadi juara 3 Sea games dan terkenal mempunyai striker
yang mumpuni dalam arti kata mempunyai beberapa penyerang berbahaya dilapangana hijau. Timnas
Indonesia pernah ditakuti oleh Timnas negara tetangga. Lalu sekarang?
Kini
gaung PSSI apalagi Timnas semakin hari semakin tak terdengar selepas adanya
pembekuan PSSI oleh VIVA. Hukuman VIVA
ternyata berdampak buruk bagi kelangsungan prestasi persepakbolaan Indonesia
yang memang sedang terpuruk. Sangat disayangkan
jika prestasi sepakbola Indonesia selalu kalah beberapa langkah dibelakang Malaysia atau Thailand. Mengapa ini
harus terjadi?
Usut
punya usut, Selidik punya selidik terungkap sudah , alasan mengapa Menpora dan
VIVA sepakat membekukan PSSI. Ada beberapa orang yang pernah terkait ditubuh
PSSI dengan sukarela membongkar sebuah kecurangan besar berupa pengaturan
skor ditubuh PSSI yang ternyat sudah berlangsung bertahun tahun. Rakyat
Indonesia tidak mengetahui hal itu. Kini dengan adanya pengakuan dari beberapa
orang itulah rakyat Indonesia merasa telah dibohongi selama bertahun tahun oleh
pihak management PSSI yang ternyata dari para pemain, pelatih hingga wasit pada dasarnya mereka tahu dengan adanya
pengaturan skor itu.
Mereka
sudah dipersiapkan sebagai actor watak dilapangan hijau dengan perannya masing
masing. Berpura pura jatuh, berpura pura tak mampu menahan bola akhirnya
kemasukan bola atau berpura pura sedih ketika kemasukan bola dan
sebagainya. Dengan kata lain Semua yang
ada dilapangan sudah diatur untuk siapa
yang kalah siapa yang menang.
Menurut
pengakuan pelaku pengaturan skor yang beberapa minggu lalu berani tampil diTV
untuk membongkar praktek mafia sepak bola,Klub yang rela gawangnya dibobol
lawan akan mendapat bayaran yang jumlahnya besar. Semakin banyak kemasukan
bola, semakin besar pula uang yang mereka terima. Miris memang, jika sepakbola Indonesia selalu
kalah karena memang sudah diatur
untuk kalah. Bagaiamana dengan prestasi didunia? Tdak pernah berkembang dan tak bisa dibanggakan.
Prestasi
sepakbola tak bisa di banggakan karena memang benar benar terbukti ada pengaturan skor ditubuh
PSSI dan itu sangat melukai hati para penggemar sepakbola Indonesia saat ini.
Bagaimana tidak, mereka merasa dibohongi, di pecundangi dan dipermainkan.
Klub yang mereka banggakan dan mereka doakan supaya keluar sebagai pemenang justru tampil kalah denga sengaja, sebuah kecurangan
terencana yang tidak bisa dimaafkan!
Pengaturan
skor sangat memalukan didunia persepakbolaa, tak heran jika prestasi sepakbola
Indonesia tak pernah ada kemajuan. Klub
Indonesia dipaksa untuk kalah hanya demi uang semata. Uang memang racun dunia
yang bisa membeli dan dibeli. Hanya karena
uang harga diri PSSI dikancah persepakbolaan duniapun bisa dibeli lewat jalan pengaturan skor.
Setelah PSSI
dibekukan banyak pemain sepakbola yang terlantar karena tak memiliki
pekerjaan. Ternyata keterampilan mereka hanya disandarkan pada skill mereka
dilapangan hijau. Tetapi jika kita repaly mundur kemasa masa ketika mereka mengetahui ada pengaturan skor dan
mereka mendapat jatah uang karena
pengaturan skor itu ,apakah sekarang pantas merasa kesal dan kecewa jika PSSI
dibekukan VIVAdan Menpora? Bukankah PSSI dibekukan karena ulah mereka juga yang
dulu mau dibayar untuk pengaturan skor?
Jangan ada yang marah jika banyak masyarakat yang mengatakan bahwa PSSI mudah dijajah oleh bangsa lain lewat
uang, lewat pengaturan skor!
Seharusnya
dengan adanya pembekuan PSSI oleh pihak VIVA, bisa menjadi sebuah pelajaran
berharga untuk mengadakan pembaharuan total dalam kepengurusan PSSI dimasa
depan akan menjadi lebih baik dan terhindar dari adanya pengaturan skor.
Tanpa
pengaturan skor diharapkan Indonesia bisa lebih bangga walaupun dalam bertaning dengan Negara lain
ternyata kalah. Kekalahan yang terjadi
adalah murni ,jujur dan bersih dari campir tangan dari pihak pihak yang merusak
hargadiri persepakbolaan Indonesia.
Perlukah
ditegakkan undang undang baru untuk para
pelaku
pengaturan skor? Agar tercipta management baru ang jujur dan bersih
dari mafia mafia sepakbola yang tak perlu. Yang hanya menodai kesuksesan PSSI
dikancah international.
Kejahatan
Pelaku pengaturan skor sama saja seperti kejahatan yang nasional karena melibatkan prestasi persepakbolaan dan
harga diri bangsa yang jadi kotor akibat kecurangan mereka. mKejahatan ini sama halnya seperti kejahatan seorang koruptor dan penipu kelas kakap. Jika
tidak ada hukuman yang menjeratnya,
dikhawatirkan para pelaku pengaturan skor yang didalamnya terdapat mafia sepakbola itu kelak akan kembali
melakukan kejahatan yang sama. Hukuman
memang layak di perjuangkan dan ditegakkan!
Perlukah
dibuat Undang undang baru dan ditegakkan untuk para pelaku
pengaturan skor sepak bola?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar