Seorang
warga Banyuwangi Jawa Timur yang hidup sederhana dan bukan dari kalangan
pejabat mendadak tenar dan membuat majelis ulama Indonesia merasa harus turun
tangan menangani orang ini.
Apa
masalahnya dan mengapa?
Ternyata
orang tersebut bernama tuhan. Namanya yang
kontroversial itu cukup menggemparkan media sosial karena dinilai tidak biasa
dan unik. Majelis ulama Indonesia mengharapkan tuhan untuk mengganti namanya
dengan nama lain, tetapi tuhan , alasannya
nama tuhan yang disandangnya sudah dia miliki sejak bayi yaitu selama 42
tahun. Semua Surat penting seperti ijasah sekolah, KTP dan surat lainnya sudah lama menggunakan nama tuhan
sebagai identitasnya sehari hari.
Tuhan
merasa keberatan jika harus mengganti namanya dengan nama lain karena akan
merepotkan dirinya untuk mengurus semua surat surat dari awal lagi dan
kemungkinan tidak akan bisa ikut dalam pemilihan pilkada 2015 karena harus
mengurus semua surat surat dari awal lagi hanya karena namanya dirubah. Itulah
alasan yang masuk akal mengapa dia menolak untuk mengganti namanya.
Majelis
ulama Indonesia menilai jika manusia mempunyai nama tuhan terdengar tidak wajar
dan terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan kaidah islam. Ketua majelis
ulama Indonesia, Din samsyudin kecewa karena tuhan menolak mengganti namanya.
Memang
secara logika terdengar aneh jika manusia mempunyai nama dengan sebutan tuhan.
Tetapi itulah kenyataannya, dia mempunyai nama yang agung asli pemberian dari kedua orangtuanya.
Apalah
arti sebuah nama? Begitulah kalimat yang sudah puluhan tahun familiar ditelinga
kita. Semua nama manusia berguna untuk memanggil agar kita dan orang lain bisa
saling mengenal dengan rasa nyaman dan hangat. Pemilihan nama untuk seorang
anak haruslah hati hati karena apa yang kita harapkan biasanya selaras dengan
nama yang kita sandang atau bahkan sebaliknya jika tidak disesuaikan dengan
budaya dan kultur yang kita miliki, terasa sangat berlebihan dan mungkin berat
untuk disandang dikemudian hari.
Tanpa
nama tidak mungkin seseorang akan mudah dikenali orang lain. Bagaimanapun
dasyatnya sebuah nama , sedikit banyak bisa berpengaruh pada kehidupan
seseorang, karena nama adalah sebuah identitas atau jati diri seseorang untuk
dikenal masyarakat. Ucapan adalah doa, begitu juga berlaku pada nama seseorang.
Contoh paling mudahnya adalah misalnya seseorang memberikan anaknya sebuah nama “MALING” maka
ucapan itu bisa berarti doa agar anak itu kelak menjadi manusia yang suka
mencuri. Lebih baik kita mencari dan memilih nama yang indah yang mempunyai
makna yang positif dan tidak berlebihan yang hanya akan terdengar aneh dan
dengan sebuah nama yang sudah disandang
diharapkan nama itu bisa menjadi berkah untuk masa depannya kelak. (Heny anugrah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar