Rabu, 26 Agustus 2015

TUHAN MEMBUAT MAJELIS ULAMA INDONESIA KECEWA




                                  

Seorang warga Banyuwangi Jawa Timur yang hidup sederhana dan bukan dari kalangan pejabat mendadak tenar dan membuat majelis ulama Indonesia merasa harus turun tangan menangani orang ini.
Apa masalahnya dan mengapa?

Ternyata orang tersebut bernama tuhan. Namanya yang kontroversial itu cukup menggemparkan media sosial karena dinilai tidak biasa dan unik. Majelis ulama Indonesia mengharapkan tuhan untuk mengganti namanya dengan nama lain, tetapi tuhan , alasannya  nama tuhan yang disandangnya sudah dia miliki sejak bayi yaitu selama 42 tahun. Semua Surat penting seperti ijasah sekolah, KTP dan surat  lainnya sudah lama menggunakan nama tuhan sebagai identitasnya sehari hari.

Tuhan merasa keberatan jika harus mengganti namanya dengan nama lain karena akan merepotkan dirinya untuk mengurus semua surat surat dari awal lagi dan kemungkinan tidak akan bisa ikut dalam pemilihan pilkada 2015 karena harus mengurus semua surat surat dari awal lagi hanya karena namanya dirubah. Itulah alasan yang masuk akal mengapa dia menolak untuk mengganti namanya.

Majelis ulama Indonesia menilai jika manusia mempunyai nama tuhan terdengar tidak wajar dan terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan kaidah islam. Ketua majelis ulama Indonesia, Din samsyudin kecewa karena tuhan menolak mengganti namanya.

Memang secara logika terdengar aneh jika manusia mempunyai nama dengan sebutan tuhan. Tetapi itulah kenyataannya, dia mempunyai nama yang agung asli  pemberian dari kedua orangtuanya.
Apalah arti sebuah nama? Begitulah kalimat yang sudah puluhan tahun familiar ditelinga kita. Semua nama manusia berguna untuk memanggil agar kita dan orang lain bisa saling mengenal dengan rasa nyaman dan hangat. Pemilihan nama untuk seorang anak haruslah hati hati karena apa yang kita harapkan biasanya selaras dengan nama yang kita sandang atau bahkan sebaliknya jika tidak disesuaikan dengan budaya dan kultur yang kita miliki, terasa sangat berlebihan dan mungkin berat untuk disandang dikemudian hari. 

Tanpa nama tidak mungkin seseorang akan mudah dikenali orang lain. Bagaimanapun dasyatnya sebuah nama , sedikit banyak bisa berpengaruh pada kehidupan seseorang, karena nama adalah sebuah identitas atau jati diri seseorang untuk dikenal masyarakat. Ucapan adalah doa, begitu juga berlaku pada nama seseorang. Contoh paling mudahnya adalah misalnya seseorang  memberikan anaknya sebuah nama “MALING” maka ucapan itu bisa berarti doa agar anak itu kelak menjadi manusia yang suka mencuri. Lebih baik kita mencari dan memilih nama yang indah yang mempunyai makna yang positif dan tidak berlebihan yang hanya akan terdengar aneh dan dengan sebuah nama yang sudah disandang  diharapkan nama itu bisa menjadi berkah untuk masa depannya kelak.    (Heny anugrah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar