PROSTITUSI DI INDONESIA
Sejak
jaman dulu bisnis prostitusi sudah berlaku dan bukan lagi menjadi kabar yang
mengejutkan berbagai kalangan. Prostitusi di Indonesia terbentuk
berawal dari para wanita yang tak memiliki pekerjaan dengan gaji yang mampu
memenuhi kehidupannya. Mereka cenderung memutar otak untuk mendapatkan
pekerjaan mudah tanpa harus menunggu gaji perbulan, melainkan dengan penghasilan besar dalam hitungan perjam.
Praktek menjual diri ini sering di sebut
penjaja sex komersil. Sangat memilukan memang apa yang telah menjadi pekerjaan
mereka sehari hari itu.
Prostitusi
di Indonesia makin hari makin sulit untuk di
berantas karena disebabkan makin tingginya tuntutan gaya hidup .Dijaman modern
yang serba canggih dengan segala fasilitas tehknology seperti handphone mahal
berkualitas, ingin memiliki rumah ,ingin memiliki kendaraan dan lain lain adalah
pemicu para wanita penghibur tak ingin meninggalkan kegiatan sexnya yang
sebenarnya mereka tahu itu tidak diperbolehkan agama atau Negara.
Banyak
tempat hiburan yang di segel dan dilarang beroperasi kembali oleh pemerintah
daerah setempat ,tetapi dunia bisnis pelacuran memiliki standart pengoperasian
sendiri yang rapih dan cenderung terorganisir walaupun di beberapa tempat
banyak yang membuka bisnis sex komersil ini dengan caranya sendiri yaitu tanpa
adanya sebuah management yang diatur oleh seorang mucikari. Sepertinya tidak
sedikit wanita pekerja sex komersil kini makin cerdas dalam mengelola
management kerjanya sendiri. Hingga tak heran jika bisnis itu tak tercium
sedikitpun oleh aparat karena dilakukan secara diam diam tetapi terarah
,misalnya cara bagaimana seorang wanita penghibur membuat jadwal dan tarif
mereka sendiri lewat online tanpa harus melewati mucikari yang berbelit belit dan memakan waktu.
Bisnis
prostitusi memang sudah tak terbendung lagi dibumi Indonesia tercinta dan
kenyataannya sulit untuk diberantas, karena jika satu lokasi ditutup bukan
tidak mungkin akan tumbuh lagi ditempat lain dan begitu seterusnya.
Solusi
terbaik untuk saat ini adalah Para
penjaja sex komersil seharusnya di bina dan diarahkan kepada keterampilan yang
kreatif tetapi secara finansial menguntungkan mereka. Pemerintah seharusnya
lebih peka menyikapi bagaimana cara membuka lahan pekerjaan sesuai dengan hobby
dan minat mereka agar mau meninggalkan kegiatan sex bebasnya, contohnya jika
ada yang mampu menjahit diberikan praktek gratis dan usaha untuk membuka tempat
jahit yang modal awalnya dari pemerintah kemudian untuk bisa mengganti modal yang sudah digunakan itu
dengan cara diangsur sesuai perjanjian
setelah mereka berhasil menjalankan usahanya nanti.
Sebenarnya
Para penjaja sex komersil masih bisa dibina ke jalan yang benar jika pemerintah
mampu memberikan modal usaha yang mereka minati
hingga mereka mampu menjalankan usahanya sendiri tanpa harus kembali
kedunia hitam.
Solusi
ini memang harus benar benar dilaksanakan dengan kejujuran dan perhitungan yang
matang tentang berapa jumlah dana yang akan digulirkan untuk
pembinaan para penjaja sex komersil tersebut dan juga tentang usaha apa saja yang akan
mereka geluti nantinya.
Pembinaan
batin dan iman para penjaja sex komersil kemungkinan besar akan berubah lebih
baik jika para ulama dan ahli dalam agama ikut terjun
langsung dalam membina mereka.
Bisnis
prostitusi bukan hanya terjadi di negeri tercinta Indonesia saja tetapi di
seluruh dunia. Tak ada satu negarapun yang tidak memiliki bisnis haram ini,
bahkan di negeri yang berpopulasi mayoritas warga muslimpun bisnis haram ini
ada.
Sekali
lagi Prostitusi
di Indonesia akan tetap selalu ada, walaupun lokasi sentralnya telah
ditutup, contohnya di Surabaya. Karena praktek prostitusi yang sulit terlacak
(terselubung) adalah jenis transaksi yang tidak menggunakan jasa mucikari.
Inilah yang berbahaya karena bisa ditiru orang lain. Kini banyak penjaja sex
pria ataupun wanita mempunyai kecerdasan dalam mempromosikan dirinya sendiri
tanpa ada campur tangan pihak ketiga, yaitu melalui social media atau sms handphone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar